Minggu, 13 Januari 2008

Maling Komik

Dalam perjalanan hidup ini, aku masih ragu tentang kata Don’t Judge a Book From It’s Cover. Coz, selama ini aku berusaha membuktikan bahwa hal itu adalah benar. Dan ternyata aku benar.

Kejadian ini berlangsung pas aku masih SMA. Seminggu 3x aku harus menyeberangi pulau dan melewati hutan rimba menuju surabaya. Coz, aku udah terlanjur didaftarkan kursus b.inggris di EF delta. Seperti anak cerdas pada umumnya, aku mampu melahap semua pelajaran yang ada. (pelajaran = nasi goreng)

Sambil nunggu jam kelas, aku pergi ke gunung agung Delta. Nah, ditempat inilah aku membuktikan kata2 Don’t Judge a Book from its cover. Waktu itu suasana gunung agung rame seperti biasanya. Dari mimik2 orang yang ada, aku bisa nebak kalo mereka Cuma sekedar liat2, baca gratisan trus pulang. Soalnya aku juga melakukan hal yang sama.

Tanpa ada pemberitahuan lewat mesjid sebelumnya, tiba2 lampu digunung agung mati. Kontan, aku yang takut akan gelap teriak2 gak jelas sambil jambak2 rambut. Hehe nggak lah. Karena kondisi yang gelap, akhirnya pintu keluar dibuka Cuma untuk lewat satu orang dan setiap orang yang mo keluar tasnya harus digeledah dulu.

Pada awalnya aku nggak punya pikiran apa2, tapi pas waktu mo keluar n tas rangselku diperiksa,

Satpam : Mas periksa dulu tasnya sebelum keluar
Kumar : iya pak.
Satpam : tunggu. Ini APA!!!???

Ups. Ternyata aku membawa sebuah komik yang baru aku beli 2 hari lalu.
Satpam : Kamu nyuri ya!!!
Kumar : nggak pak, itu saya beli kemarin lusa
Satpam : udah ikut saya kekantor dulu, dasar maling!!

Dibawanya aku kekantor mereka. Kerah leherku ditarik kayak kucing jorok yang dilempar keluar rumah.

Sampe dikantor,
Satpam gemuk: duduk!!
Kumar : ..???
Satpam gemuk: Ayo ngaku, kamu maling kan!!!
Kumar: Bukan pak, saya beli kemarin lusa
Satpam Gemuk: Grubak (meja dipukul) DASAR MALING!!! PAKE NGGAK NGAKU LAGI!
(kumar tetep cool)
Kumar: ???
Satpam Gemuk: Asal kamu tau, mukamu itu udah jelasin kalo kamu maling
Kumar: (Jambret, muka ganteng dibilang maling)
Satpam: kamu sekolah mana?
Kumar: Di Madura pak,
Satpam: Nah kan, sekolah aja dimadura. Pasti kamu maling. Ayo ngaku aja!!!
Berapa no telpon sekolahmu
Kumar: wah, jangan gitu pak saya bukan maling.
Satpam Gemuk: maling!!
Kumar: bukan!
Satpam: iya maling!!
Kumar: tunggu, Gini aja bapak periksa di database-nya, saya beli komik kemaren lusa sekitar jam 6... silahkan periksa...

15 menit kemudian,
Satpam Gemuk: kamu beli pake uang berapaan?
Kumar: 20 ribuan
Satpam gemuk: hehe.. maaf ya mas, iya masnya betul.
Kumar: yeee.. makanya periksa dulu baru bentak2...
Satpam Gemuk: hehe... maaf tadi Cuma becanda kok..!! (meringis2)

Rabu, 09 Januari 2008

Tragedi Jancik

Kegiatan yang biasa aku kerjakan sehabis kumpulin poling adalah fsan dan ngecek e-mail (donlot bokep gak perlu disebutin). Ya itung2 sapa tau ada e-mail nyasar yang pengen ngasih aku liburan gratis ditemani cewek-cewek cantik berbikini (hmm.. maunya).

Sore itu kantor terlihat lengang. Cuma beberapa ekor manusia yang sok sibuk. Pito, Emi, n mas R.

Emang sih sore itu ada yang gak biasa. Rambutku yang biasanya terurai menjuntai indah, aku tutupi dengan kerpus. Tentu aja temen2 shock ngeliat aku yang biasanya dianggap berwajah sangat ancur jadi agak ancur.

Keisengan mereka mulai pas aku lagi sibuk nggarap tugas kampus di depan computer. Setiap aku mengernyitkan dahi tanda serius (bukan kebelet beol) selalu ada aja yang kurang kerjaan narik kerpus n langsung ngacak2 rambutku yang keren ini. Mereka seperti anak kecil yang nemu mainan baru. Pito, pras, mas r, n emi silih berganti ngerjain aku.

Akhirnya setelah puluhan kali ngerjain aku, mereka berhenti juga. Tapi ternyata cuma 2 menit aja ketenangan yang aku dapat.

Sweeit (suara kerpus ditarik dari kepalaku)
Kumar : JANCIK!!!

Suasana kantor yang tadi lumayan gaduh ulah beberapa orang, tiba-tiba menjadi sunyi. Aku tetep cuek n langsung betulin rambut yang diacak2. tapi kok ada yang aneh. Mas r disebelah senyum2 ngeliat aku. Anak2 yang lain keliatan nahan ketawa. Perasaanku tambah gak enak waktu mas r ngasih isyarat buat noleh kebelakang.

Dan ternyata, Sing baurekso, sang hyang widi, dengan jabatan wakil director Jawa Pos Azrul Ananda berdiri tepat dibelakangku sambil menggenggam kerpus yang aku kenali.

Azrul : Hmm.. (senyum2 kecut tanda kebelet bunuh orang)
Kumar : waduh, he..he.. iya mas sori nggak tau.. lagi dengerin lagu
Azrul : hmmm.. (masih tetep senyum kayak tadi) untung gak tak suruh push up 20 kali
Kumar : hehe.. iya mas ampun..

Senin, 07 Januari 2008

asal-usul jayus part 2

Ternyata jayuser (ciee, udah punya nama nih) kata-kata Jayus juga ada di Al-Qur'an lo..
boleh percaya ato gak, tapi yang pasti ada tulisannya lo dari teman kita.

Nih dia,

From: Nelvi Deswati
Subject: FW: Hati hati dalam berucap, APA SESUNGGUHNYA ARTI DARI "JAYUS" ?]


FYI- Ternyata kata-kata "JAYUS" yang selama ini sering diucapkan, artinya
"ORANG YANG MENCURI KAIN KAFAN DALAM KUBUR"

____________________________________________________

Assalamu'alaykum wr wb.


Soal penggunaan istilah "jayus" yg kmrn sempet ramai dibicarakan oleh
beberapa rekan disni -yg tak lain mau tak mau dapat dikatakan hanya sebagai
korban tren pergaulan-, saya kutip dari hadits Rosululloh SAW berikut ini :

Rosululloh saw bersabda :
"Ada 10 golongan dari umatku tidak masuk surga, kecuali mereka bertaubat.
Mereka itu adalah : Qala', JAYUS, Qattat, Dabub, Dayus, Shahibul Artabah,
Shahibul Khubah, 'Uthull, Zaniem dan Al 'Aq Liwalidaihi. Lalu para sahabat
bertanya apa arti yang 10 tersebut.

Rosululloh menjawab :
1. Qala', yaitu orang penjilat yang keluar-masuk rumah penguasa (pejabat
pemerintah).
2. JAYUS, ialah orang yang mencuri kain kafan dalam kubur.
3. Qattat, yaitu orang yang suka mengadu domba.
4. Dabub, yaitu orang yng mengelola perempuan-perempuan untuk pelacuran. 5.
Dayus, yaitu orang yang tidak cemburu terhadap istrinya.
6. Shahibul Arthabah, yaitu orang yang kerjanya memukul gendang.
7. Shahibul Khubah, yaitu orang yang kerjanya memukul genderang.
8. 'Uthul, ialah orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. 9.
Zaniem, adalah anak zina dan suka nongkrong dipinggir jalan dan menggunjing
orang yang lewat.
10. Al 'Aq Liwalidaihi, semua kita sudah memakluminya, yaitu orang yang
melawan kepada kedua ibu dan bapaknya."

Nah, gmn? Hari gini masih jadi korban buta pergaulan? Jangan pernah ngaku
gaul kalo cuman ikut-ikutan.
Ntar kecele sama kata-kata yang ngerti ga artinya, baru tau rasa.
Keciaaann...deh lo!

Yuk ah yuk...sebarin arti kata Jayus ini dimulai dari orang-orang terdekat
kita. Apa tega melihat mereka saling mengejek dengan pengertian orang yang
mencuri kain kafan dalam kubur?

Gaul? Oke. Funky? Boleh. Smarty? So pasti!!

Sumber : Ucapan Bijak Orang-orang Besar di Dunia (Mahyuddin
Ibrahim)

Tuh kan, tapi terserah sih mo percaya ato gak...

Asal-usul Jayus

Pernah kepikiran darimana sih kata jayus itu sebenarnya berasal..
nah disini ini aku sebagai umat manusia yang bertulang belakang berusaha kasar (maksudnya keras) mencari tahu dari planet gerangan kta ini berasal

Langkah paling sulit yang aku tempuh yaitu mencari di wikipedia, mau tau hasilnya...

Jayus

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari

Jayus adalah sebuah istilah slang dalam bahasa Indonesia digunakan untuk mengomentari lontaran yang dianggap tidak lucu. Kata ini mulai populer pada pertengahan 1990-an di sekolah-sekolah menengah swasta Jakarta. Umumnya dipercayai bahwa kata ini berasal dari nama seorang murid Kolese Gonzaga tempat istilah ini bermula, yaitu dari seorang bernama Jayusman yang terkenal dengan komentar-komentarnya yang dianggap aneh dan tidak lucu.

Berikut contoh penggunaan istilah Jayus: Jayus banget sih loe! "idih... jayus tahu..."


penasaran kan, gimana sih dunia jayus itu...

apa? nggak penasaran?


Holla World

Wow...

Untuk pertama kalinya (buat saya sih) diciptakan blog yang ditujukan hanya untuk kejayusan semata. Kamu-kamu yang ngerasa pernah atau sedang ataupun dinobatkan sebagai ratu/raja jayus (emang raja lebih dari satu ya..?) untuk merayakan pesta.


Kami bangsa Republik Jayus dengan ini menyatakan kemerdekaan
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Surbaya, hari 7, bulan 1, tahun 08
Wakil2 bangsa Indonesia.